Dia adalah remaja berusia 17 tahun, dia bernama Amia Thamara dan ini adalah sekelubit kisah rumitnya yang ingin ku bagi dengan kamu, dia, mereka dan kalian semua. .
***
Dia telah berkali-kali jatuh cinta, pacaran dan terluka, tapi baru kali ini aku merasa dia sangat tersakiti dengan sangat dalam melebihi apa pun. Dia di tipu dengan sangat indah tanpa cacat sedikit pun dalam setiap scenario yang disusunnya.
“ami, lo tu kan punya cowok. Jdi knpa gk lo suruh yang ngantar jemput lo kemana-mana, lihat tu erin cowoknya nempel terus ama dia, lagian gw jg gk pernah lihat cowok lo ketempat lo mi.gw jdi curiga, jangan-jangan cowok yang selama ini lo sebut-sebut itu hanya rekayasa lo aja. Pacar khayalan lo ya?? Lo kok aneh banget si mi??” begitu tia berkata pada ami, ami hanya diam tak mampu menjawab sedikit pun, “mi, benar ya apa yang di bilang tia, cowok lo itu Cuma khayalan lo aja?? Parah lo mi, segitu prustasi kah lo??” sambung nael semakin menyudutkan ami, mereka bersama-sama mengguncang tubuh ami, untuk meminta kepastian dari semua itu “mi, jawab mi! jawab! Kenapa lo diam aja!!”desak mereka, “gw juga gak tau gimana tampang cowok gw, jangan kan lo semua, gw juga gak pernah ketemu dan ngelihat mukanya. Terserah lo semua mau nganggap gw gila, ato apa tapi itu kenyataan yang terjadi.” Terang ami, membuat mereka semua bingung dan terkejut “jadi, siapa yang sering menelpon lo itu?? Kenapa bisa lo jadian dengan orang yang sama sekali gk lo kenali?? Kita semua gk ngerti mi, pliss lo jelasin semua.” Pinta tia. Diam, ya hanya diam yang mampu ami lakukan dia tak tau harus berkata apa, hingga tia memecahkan kediaman itu dengan menarik handphone ami kemudian mencari kontak nama seseorang yang mencuri hati temannya itu, lalu tia langsung menelponnya, ami mencoba meraih handphonenya tapi di halangi oleh nael.
“hallo, ni benar edo kan??” Tanya tia, “ya benar, ni siapa?? Ada apa?? Kok pake handphone ami??” balas edo. “lo tu pacaran kan dengan ami?? Tapi kenapa lo gk pernah ketemuan dengan dia?? Lo tu serius gk sich?? Gw gk mau ya kalau lo Cuma mainin mia aja!!” ujar tia “iya, gw emang pacaran dengan ami, apa urusan lo kalau gw sama ami gk pernah ketemuan?? Dengar ya, ni hubungan gw dengan ami jadi lo jangan ikut campur!!” jawab edo. “ya jelas lah urusan gw, ami itu teman gw, dan gw gk mau teman gw di maini. Kalau lo emang serius dengan ami, lo harus dating nunjukin wujud lo!!” tantang ami “terserah lo!!” jawab edo sambil mematikan telpon. Beberapa saat kemudian sebuah pesan masuk ke handphone ami, ami terkejut dengan sms yang di terimanya, ternyata edo memutuskannya. Tia sangat merasa bersalah, tapi ami dengan tenang dan senyuman khasnya menunjukkan bahwa dia tak apa-apa.
Ke esokan harinya, ami menjalani aktifitasnya seperti biasa, ke sekolah dan sebagainya. Tapi terasa ada yang hilang, biasanya setiap pagi edo selalu menyapa ,tapi pagi ini taka da tanda-tanda yang di tunjukkan edo. Hingga pada suatu siang ami di kejutkan dengan pesan yang dikirim edo bahwa dia telah berada di depan rumah ami. Bisa kalian bayangkan bagai mana perasaan ami waktu itu, betapa dahsyatnya jantung ami berdetak. Semua bercampur aduk di dadanya. Dengan keberanian yang di kumpulnya segenap tenaga ami keluar dari rumah, betapa panasnya siang itu membuat ami kedinginan, dia masih tak percaya bahwa orang yang sedang duduk di sampingnya itu adalah orang yang dia cintai selama ini, ami tak mampu menatap mata edo, dia masih terlalu gugup. Tak banyak hal yang mereka bicarakan karna memang waktunya sangat sedikit, hanya ada 15 menit yang tertuang untuk di habiskan bersama edo.
Semenjak hari itu, hari-hari ami selalu di taburi oleh bunga-bunga cinta yang di nikmatinya bersama edo. Ami begitu yakin akan cintanya untuk edo bahkan taka da satu hari pun yang terlewatkan tanpa bayangan edo. Tanpa ami sadari bahwa sebenarnya sesuatu hal sedang terjadi, bahkan jauh sebelum rasa yang tumbuh begitu dalam untuk edo. Ami begitu terbuai dengan cinta yang edo semaikan, tanpa mampu melihat kebenaran dari semua ini hingga pada suatu hari kebenaran itu muncul dengan sendirinya tanpa ami minta dan mencarinya.
Semua kebenaran itu muncul begitu saja, pada suatu hari dimana hari itu adalah hari menjelang hari jadi ami dan edo. Melalui situs jaringan social ami melihat fakta yang begitu pilu sosok edo muncul dengan data dan nama yang berbeda disana jelas terpampang wajah edo dengan info identitas yang jauh berbeda dengan dirinya bahkan di sana dia malah menjual murah sayangnya pada wanita lain. Ami benar-benar bingung dengan semua ini, dia tak mampu mencernaa apa yang sedang terjadi. Bahkan sejak kejadian itu edo menghilang beberapa hari sehingga membuat ami begitu frustasi mencari jawaban dari semua ini. Hingga pada suatu ketika nomor baru muncul di layar handphonenya dan ternyata itu adalah edo.
Ami meminta kejelasan pada edo tentang semua ini, tapi penjelasan edo semakin membuat ami bingung, edo malah mengaku bahwa sosok itu bukan dirinya dan dia sama sekali belum pernah bertemu dengan ami, orang yang datang kerumah ami hari itu adalah orang yang di suruhnya untuk mengaku sebagai dirinya dan sebenarnya nama aslinya bukan edo tapi angelo. Ami semakin bingung dengan keadaan ini, bahkan edo atau angelo atau siapalah dia mengubah semua identitasnya, yang entah benar entah tidak. Ami juga bertanya apa motif dia melakukan semua ini, dan dia hanya menjawab tak tau tapi yang jelas sekarang dia sudah terlanjur cinta pada ami. Bagai mana bisa dia mencintai dengan sejuta kebohongan??
Ami tak berhenti mencari informasi sampai disana, dia juga menyelidiki semua mantan-mantan edo yang pernah menjalin relationship bersamanya di situs jaringan social itu. Dan ami semakin terkejut karna tak ada satu orang pun dari mantannya yang pernah bertemu dengannya dan melihat wujud asli edo. Ami semakin bertanya-tanya, siapa edo sebenarnya?? Benarkah dia ada?? Atau benar kata teman-temannya edo hanya lah seorang yang di rekayasa kehidupannya?? Atau ami sedang bermimpi selama ini bahwa dia memiliki pacar?? Atau mungkin ami yang telah gila tanpa sadar membuat sendiri sosok edo ?? tapi siapa orang yang selama ini menelponnya?? Mengiriminya pesan singkat yang romantic??
Tapi sekarang semua pertanyaan itu rasanya cukup untuk diri ami sendiri karna sampai sekarang pertanyaan itu tak pernah terjawab bahkan mungkin tak akan terjawab karna sosok edo benar-benar telah lenyap begitu saja, tanpa pesan dan kesan, tanpa sempat ami mengambil kembali hatinya yang telah di bawanya pergi. ami hanya berharap suatu saat nanti aka nada keajaiban yang akan menjawab semua pertanyaan yang di ajukan hatinya. biar bagaimana pun sosok edo telah melekat dalam hatinya, karna waktu yang di lewatinya bersama edo tidaklah singkat.
Ami tidak memilih menutup tirai kisahnya,tapi ami hanya membiarkan angin yang akan meniupkan tirai kisahnya hingga tetutup.
26'3'11