Dia adalah remaja berusia 17 tahun, dia bernama Amia Thamara dan ini adalah sekelubit kisah rumitnya yang ingin ku bagi dengan kamu, dia, mereka dan kalian semua. .
***
Dia telah berkali-kali jatuh cinta, pacaran dan terluka, tapi baru kali ini aku merasa dia sangat tersakiti dengan sangat dalam melebihi apa pun. Dia di tipu dengan sangat indah tanpa cacat sedikit pun dalam setiap scenario yang disusunnya.
“ami, lo tu kan punya cowok. Jdi knpa gk lo suruh yang ngantar jemput lo kemana-mana, lihat tu erin cowoknya nempel terus ama dia, lagian gw jg gk pernah lihat cowok lo ketempat lo mi.gw jdi curiga, jangan-jangan cowok yang selama ini lo sebut-sebut itu hanya rekayasa lo aja. Pacar khayalan lo ya?? Lo kok aneh banget si mi??” begitu tia berkata pada ami, ami hanya diam tak mampu menjawab sedikit pun, “mi, benar ya apa yang di bilang tia, cowok lo itu Cuma khayalan lo aja?? Parah lo mi, segitu prustasi kah lo??” sambung nael semakin menyudutkan ami, mereka bersama-sama mengguncang tubuh ami, untuk meminta kepastian dari semua itu “mi, jawab mi! jawab! Kenapa lo diam aja!!”desak mereka, “gw juga gak tau gimana tampang cowok gw, jangan kan lo semua, gw juga gak pernah ketemu dan ngelihat mukanya. Terserah lo semua mau nganggap gw gila, ato apa tapi itu kenyataan yang terjadi.” Terang ami, membuat mereka semua bingung dan terkejut “jadi, siapa yang sering menelpon lo itu?? Kenapa bisa lo jadian dengan orang yang sama sekali gk lo kenali?? Kita semua gk ngerti mi, pliss lo jelasin semua.” Pinta tia. Diam, ya hanya diam yang mampu ami lakukan dia tak tau harus berkata apa, hingga tia memecahkan kediaman itu dengan menarik handphone ami kemudian mencari kontak nama seseorang yang mencuri hati temannya itu, lalu tia langsung menelponnya, ami mencoba meraih handphonenya tapi di halangi oleh nael.
“hallo, ni benar edo kan??” Tanya tia, “ya benar, ni siapa?? Ada apa?? Kok pake handphone ami??” balas edo. “lo tu pacaran kan dengan ami?? Tapi kenapa lo gk pernah ketemuan dengan dia?? Lo tu serius gk sich?? Gw gk mau ya kalau lo Cuma mainin mia aja!!” ujar tia “iya, gw emang pacaran dengan ami, apa urusan lo kalau gw sama ami gk pernah ketemuan?? Dengar ya, ni hubungan gw dengan ami jadi lo jangan ikut campur!!” jawab edo. “ya jelas lah urusan gw, ami itu teman gw, dan gw gk mau teman gw di maini. Kalau lo emang serius dengan ami, lo harus dating nunjukin wujud lo!!” tantang ami “terserah lo!!” jawab edo sambil mematikan telpon. Beberapa saat kemudian sebuah pesan masuk ke handphone ami, ami terkejut dengan sms yang di terimanya, ternyata edo memutuskannya. Tia sangat merasa bersalah, tapi ami dengan tenang dan senyuman khasnya menunjukkan bahwa dia tak apa-apa.
Ke esokan harinya, ami menjalani aktifitasnya seperti biasa, ke sekolah dan sebagainya. Tapi terasa ada yang hilang, biasanya setiap pagi edo selalu menyapa ,tapi pagi ini taka da tanda-tanda yang di tunjukkan edo. Hingga pada suatu siang ami di kejutkan dengan pesan yang dikirim edo bahwa dia telah berada di depan rumah ami. Bisa kalian bayangkan bagai mana perasaan ami waktu itu, betapa dahsyatnya jantung ami berdetak. Semua bercampur aduk di dadanya. Dengan keberanian yang di kumpulnya segenap tenaga ami keluar dari rumah, betapa panasnya siang itu membuat ami kedinginan, dia masih tak percaya bahwa orang yang sedang duduk di sampingnya itu adalah orang yang dia cintai selama ini, ami tak mampu menatap mata edo, dia masih terlalu gugup. Tak banyak hal yang mereka bicarakan karna memang waktunya sangat sedikit, hanya ada 15 menit yang tertuang untuk di habiskan bersama edo.
Semenjak hari itu, hari-hari ami selalu di taburi oleh bunga-bunga cinta yang di nikmatinya bersama edo. Ami begitu yakin akan cintanya untuk edo bahkan taka da satu hari pun yang terlewatkan tanpa bayangan edo. Tanpa ami sadari bahwa sebenarnya sesuatu hal sedang terjadi, bahkan jauh sebelum rasa yang tumbuh begitu dalam untuk edo. Ami begitu terbuai dengan cinta yang edo semaikan, tanpa mampu melihat kebenaran dari semua ini hingga pada suatu hari kebenaran itu muncul dengan sendirinya tanpa ami minta dan mencarinya.
Semua kebenaran itu muncul begitu saja, pada suatu hari dimana hari itu adalah hari menjelang hari jadi ami dan edo. Melalui situs jaringan social ami melihat fakta yang begitu pilu sosok edo muncul dengan data dan nama yang berbeda disana jelas terpampang wajah edo dengan info identitas yang jauh berbeda dengan dirinya bahkan di sana dia malah menjual murah sayangnya pada wanita lain. Ami benar-benar bingung dengan semua ini, dia tak mampu mencernaa apa yang sedang terjadi. Bahkan sejak kejadian itu edo menghilang beberapa hari sehingga membuat ami begitu frustasi mencari jawaban dari semua ini. Hingga pada suatu ketika nomor baru muncul di layar handphonenya dan ternyata itu adalah edo.
Ami meminta kejelasan pada edo tentang semua ini, tapi penjelasan edo semakin membuat ami bingung, edo malah mengaku bahwa sosok itu bukan dirinya dan dia sama sekali belum pernah bertemu dengan ami, orang yang datang kerumah ami hari itu adalah orang yang di suruhnya untuk mengaku sebagai dirinya dan sebenarnya nama aslinya bukan edo tapi angelo. Ami semakin bingung dengan keadaan ini, bahkan edo atau angelo atau siapalah dia mengubah semua identitasnya, yang entah benar entah tidak. Ami juga bertanya apa motif dia melakukan semua ini, dan dia hanya menjawab tak tau tapi yang jelas sekarang dia sudah terlanjur cinta pada ami. Bagai mana bisa dia mencintai dengan sejuta kebohongan??
Ami tak berhenti mencari informasi sampai disana, dia juga menyelidiki semua mantan-mantan edo yang pernah menjalin relationship bersamanya di situs jaringan social itu. Dan ami semakin terkejut karna tak ada satu orang pun dari mantannya yang pernah bertemu dengannya dan melihat wujud asli edo. Ami semakin bertanya-tanya, siapa edo sebenarnya?? Benarkah dia ada?? Atau benar kata teman-temannya edo hanya lah seorang yang di rekayasa kehidupannya?? Atau ami sedang bermimpi selama ini bahwa dia memiliki pacar?? Atau mungkin ami yang telah gila tanpa sadar membuat sendiri sosok edo ?? tapi siapa orang yang selama ini menelponnya?? Mengiriminya pesan singkat yang romantic??
Tapi sekarang semua pertanyaan itu rasanya cukup untuk diri ami sendiri karna sampai sekarang pertanyaan itu tak pernah terjawab bahkan mungkin tak akan terjawab karna sosok edo benar-benar telah lenyap begitu saja, tanpa pesan dan kesan, tanpa sempat ami mengambil kembali hatinya yang telah di bawanya pergi. ami hanya berharap suatu saat nanti aka nada keajaiban yang akan menjawab semua pertanyaan yang di ajukan hatinya. biar bagaimana pun sosok edo telah melekat dalam hatinya, karna waktu yang di lewatinya bersama edo tidaklah singkat.
Ami tidak memilih menutup tirai kisahnya,tapi ami hanya membiarkan angin yang akan meniupkan tirai kisahnya hingga tetutup.
26'3'11
Minggu, 27 Maret 2011
Sabtu, 19 Maret 2011
IGNORANCE A BIT
You lift my feet off the ground
You spin me around
You make me crazier crazier
Feels like I’m falling and I am lost in your eyes
You make me crazier crazier crazier. . .
………………………………………………………………………………………………………
Pagi minggu yang sangat mendung membuat mia malas sekali membukakan matanya, apa lagi mengingat bahwa ternyata pagi ini dia ada kuliah, sungguh hal yang sangat tidak masuk akal dan tidak dapat di cerna olehnya, Hari minggu juga kuliah!! Gila!!
Sambil malas-malan mengangkat badannya dari ranjang, dengan mata terpejam dia melangkah menuju kamar mandi, di biarkannya Alunan suara taylor swift-crazier mengalun memenuhi ruangan kamar. Mia berdiri tepat di bawah ganggang showernya, dia putar kendali shower hingga air dengan deras mengucur tubuhnya, mata mia masih saja terpejam tapi pikirannya sedang berjalan dalam sebuah perjalanan jauh, ada sosok semu yang sedang bermain dalam pikirannya.
20 menit berlalu begitu saja dalam ritual pagi mia, dia tepat berada di depan cermin kamarnya “ kenapa muka lo!? Kusut amat,! “ ujarnya pada bayangannya di depan cermin sambil menarik kedua pipinya. Di liriknya kalender, “tanggal 6 maret! Huh! Besok 8 bulanan, tapi apa yang istimewa dari itu mia!? Apa? Bego’!” mia hanya menggerutu sendiri, lalu menarik nafas panjang dan beranjak dari keterpakuannya.
Hari ini mia memilih mengenakan jeans dongker dengan kemeja biru favoritnya, berdandan tidak memakan waktu yang panjang untuk seorang mia, karna dia terbiasa tampil apa adanya, gak neko-neko. Dalam beberapa menit dia turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan. “ pagi ma, pa.” sapa mia, di balas anggukan papa dan celoteh mama “ya ampun mi, anak gadis kok simple amat dandanannya? Pake donk, acsesoris yang mama beli. Mahal lo sayang harganya.!” Mia acuh sambil mengambil roti yang telah mama sediakan, membuat mama tambah sewot “pa, lihat ni anak gadis papa. Gak pernah mau dandan, gayanya santai banget pa.” papa hanya menggeleng melihat tingkah mama dan mia yang selalu bermasalah di segi fashion mia. Mia melirik arloji cashionya, lalu menyumbat roti dengan cepat dan buru-buru pamit ke mama dan papa, “ma, pa, Mia pergi dulu ya. Udah telat ni” ujarnya sambil mencium kedua tangan orang tuanya kemudian berlalu dan menghilang di balik pintu.
***
Dreett.dreeett.dreeett.dreeett. .
Mia mencari sumber suara ponselnya yang berdering, sambil menyeimbangkan kemudi satunya,
Satu pesan baru tertera di layar ponselnya, tertulis nama sosok yang dari tadi mengaduk-ngaduk pikirannya .
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang,?
Mia tersenyum kecut, melihat pesan singkat yang ada di ponselnya. Dia berniat untuk membalasnya nanti karna dia ingin fokus mengemudi. Selang beberapa menit, ponselnya beberapa kali berdering, tapi di diamkannya saja, karna dia selalu ingat pesan papa, kalau mengemudi harus focus, tinggalkan dulu pekerjaan lain.
***
Mia sampai juga di kampus, dia memarkirkan mobilnya di tempat biasa dia parkir yaitu di bawah pohon akasia besar yang rindang, mia suka sekali memarkirkan mobilnya di situ, karna terlalu sering parkir disana, tempat itu seperti telah menjadi milik pribadinya. Mia mematikan mesin mobilnya, kemudian memungut tasnya akan tetapi dia tidak langsung turun, di tatapnya layar ponsenya, ada 3 pesan baru yang belum di bacanya. Hati mia bertambah teraduk ketika membaca nama dari ketiga pesan itu “SIIKAMBING”
From :: Siikambing(+62897870...77)
Dimana cinta,?
From :: Siikambing(+62897870...77)
Cinta, lagii ap,? Udah bangun blum?
Bangun laa syg, malu sma matahari
From :: Siikambing(+62897870...77)
sayang, bangun laa. Mandi.,
biar gak bauk kambing
mia tak sabar ingin membalas pesan singkat dari pemuda yang telah mencuri hatinya, ADHITYA, ya adhitya lah yang selama kurang lebih tujuh bulan ini mengisi hatinya. Dan besok adalah hari 8 bulanan mereka.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Waduh syg, udah drii tdi bangunya kaleee.,
nii aja udaah di kampus. Weq :p
mia keluar dari si jago hitamnya dengan senyum kecil yang menegaskan keceriannya. Di genggamnya ponselnya agar dia tidak melewatkan satu pesan pun dari adit. Mia memasuki ruangan yang sudah riuh oleh suara-suara jenaka temannya, mia mengambil posisi di pojok depan tepat di sebelah teman SMA-nya yang sangat laa cerewet “mi, lo tau gak kalau arumni di bawa kabur sama miller loch.?! Iiihh, norak banget ya, buat sensasi aja yang bisa, padahal. . . . .” kosentrasi mia pudar ketika ponselnya berdering, dia tak mengacuhkan lagi suara lina, buru-buru mia membuka pesan yang baru saja masuk.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Huummp, pantesan wanginya sampai
Kesini cinta,
Kok hari minggu kuliah juga cinta, rajin amat??
dengan cepat sekali mia membalas pesan yang datang dari adit seakan-akan dia tidak ingin adit menunggu balasan smsnya terlalu lama.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Masa sich ?? perasaan mandi tadi gak pake sabun dech.!
Y nii, dosennya kerajinan. Hari ini mau kemana syg??
Pesan pun terkirim berbarengan dengan teriakan lina “mii!! Miaaaaa. .! lo tu dengar gak sich gw ngomong dari tadi, mulut gw ampe bebusa-busa ni cerita.!” Teriak lina sambil memukul bahu mia. “ump,? Iya, apa?? Lo bilang apa tadi, sorry gw gak dengar. . :) ” ujar mia dengan tampang tak berdosa, membuat lina tambah gondok, “GAK JADI,!! Lo ngomong aja ama ape lo sono!!” ujar lina sambil membuang mukanya, mia hanya tersenyum melihat tingkah temannya yang ratu gosip itu.
Beberapa menit kemudian Mr.steve pun masuk keruangan, pelajaran pun di mulai. Kelas tenang menyimak apa yang di ajarkan Mr.steve, entah mereka diam karna mengerti tentang apa yang di jelaskan Mr. Steve atau malah bingung tentang apa yang Mr.steev bicarakan karna bahasa inggris yang di pakai Mr. Steve sangat lah emergancy untuk di terjemahkan, maklum bule asli.
***
2 jam kuliah berlalu tanpa terasa bagi yang mengerti, tapi serasa setahun bagi yang sangat tidak mengerti, hal pertama yang di lirik mia saat jam usai adalah ponselnya. Berharap ada pesan baru dari adit, tapi ternyata layarnya kosong,tak ada berita tentang pesan baru. Mia kesal sekali, apa saja yang di lakukan adit 2 jam ini sehingga dia tak sempat membalas pesan darinya?!
Mia masuk kedalam sii jago hitamnya, mia tak langsung menyalakan mobilnya. Dia duduk beberapa menit menatap layar ponselnya berharap ada sedikit getaran. 15 menit berlalu tanpa ada sedikit pun perubahan terjadi pada layar ponselnya, yang ada di luar malah hujan deras sedang menguyur kota. Dengan menarik nafas panjang mia men-starter mobilnya dan melaju dalam derasnya hujan, di putarnya playlist lagu-lagu favoritnya.
I’ve never gone with the wind, just let it flow
Let it take me where it wants to go
Til you open the door, there’s so much more
I’ve never seen it before
I was trying to fly but I couldn’t find my wings
But you came along and you changed everything
You lift my feet off the ground
You spin me around
You make me crazier crazier
Feels like I’m falling and I am lost in your eyes
You make me crazier crazier crazier
I watched from a distance as you made life your own
Every sky was your own kind of blue
And I wanted to know how that would feel
And you made it so real
You showed me something that I couldn’t see
You opened my eyes and you made me believe.
***
Mia berniat untuk tidak langsung pulang kerumah, dia singgah sebentar di toko buku langganannya untuk membeli komik CONAN dan AVATAR edisi terbaru kesukaannya.
Mia sengaja meninggalkan tas dan ponselnya di mobil.
Mia sengaja untuk berlama-lama di toko buku tersebut meski buku yang di carinya telah dia dapatkan, tapi mia masih ingin berputar-putar sejenak.
Sekitar satu jam lebih mia menghabiskan waktu untuk berputar-putar di sekeliling toko, mungkin saja orang toko buku itu telah menganggap mia tidak waras karna dia hanya berkeliling tak karuan. Mia membayar buku yang di belinya, kemudian kembali keparkiran serta membayar pajak parkir mobil dan langsung melaju dengan cepat.
Mia mengambil ponselnya, untuk memuaskan hatinya dalam menanti sebuah balasan. Mia kaget melihat layar ponselnya tertera 9 pesan baru, dan semuanya dari adit.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang. .??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang dimana?? Udah pulang kuliah??
Jangan lupa makan ya cinta
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang?? Kenapa gak di balas??
Dimana cinta??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang, balas sekali aja cinta. .
Kangen banget sama kamu.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang kamu mia!! Sayang banget.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, ada apa?? Udah lupa ya sama aku??
Atau gak mau aku ganggu??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, sebenarnya kamu tu sayang gak sih sama aku??
Atau hanya mempermainkan aku??
Terlalu sibuk untuk balas sms aku??
Atau kamu memang gak pernah ingat sama aku??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, jangan pernah tinggalin aku,.
Apa pun yang terjadi, jangan pernah tinggalin aku mia.
Aku sayang kamu.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Tunggu aku mia, tetap lah menungguku.
Mia hanya bisa mengerutkan keningnya membaca semua pesan yang di kirim adit, ada apa ini?? Mengapa adit berbicara begitu?? Apa yang terjadi??.
Mia lalu membalas pesan adit, lalu melaju menuju rumah. Mia sudah tidak sabar untuk sampai dirumah, dia ingin menelpon adit.
***
Rumah begitu sepi, mia hanya menemukan buk lee, orang kepercayaan mama yang mengurusi rumah. “ehh, udah pulang non??” Tanya buk lee sambil menutup pintu, “iya buk, mama sama papa pergi ya buk??” Tanya mia sambil merebahkan badannya di sofa tamu. “iya non, non mia mau ibuk buat kan minum??” tawar bibi, “gak usah buk, ibuk istirahat aja sana.” Ujar mia di balas anggukan buk lee, kemudian berlalu pergi.
Mia mengeluarkan ponsel dari tasnya, tak ada satu pun pesan baru, bahkan pesan yang di kirimnya tadi pun pending, “kenapa gak terkirim ya?? Kenapa nomernya gak aktif?? Huh!!” mia menarik tasnya dengan malas kemudian menaiki tangga pergi kekamarnya.
Mia langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur, tasnya di lempar sembarangan. Pikiran mia sekarang benar-benar sedang keruh, akhir-akhir ini adit sangat aneh padanya. Jika mia sms dia sering tak membalasnya tapi ketika mia telat membalas smsnya dia akan sangat marah. Adit juga susah di hubungi sekarang tapi kalau mia tak mengangkat teleponnya dia akan sangat kesal.
Adit selalu saja punya alasan ketika mia ingin bertemu tapi ketika mia sedang sibuk dia selalu saja menyudutkan mia dengan permintaannya yang membuat mia serba salah.
Akh, Kepala mia terlalu panas untuk memikirkan lagi akan hal itu, di hidupkannya mp3 players-nya, tak lama matanya juga terasa berat sekarang semua tampak hitam, bahkan sunyi tak ada suara dan cahaya lagi, mia telah memasuki alam mimpinya.
You (me)
*We’re face to face but we don’t see eye to eye*
Like fire and rain (like fire and rain)
You can drive me insane (you can drive me insane)
*But I can’t stay mad at you for anything*
We’re Venus and Mars (we’re Venus and Mars)
We’re like different stars (like different stars)
*But you’re the harmony to every song I sing
And I wouldn’t change a thing*
2 jam adalah waktu yang cukup untuk mia memanjakan tubuhnya, penat di badannya telah hilang sekarang bahkan dia telah kembali fress tapi penat di hatinya masih saja terasa bahkan semakin cronis. Mia masih belum bisa menghubungi adit, nomor handphone adit masih di luar jangkauan, huh, sedang apa dia?! Mia membuka notebooknya, dia ingin menjelajahi dunia maya dalam situs jaringan sosial yang sedang membumi sekarang di kalangan anak muda yaitu FACEBOOK.
Lama mia bermain-main di dunia maya, sampai pada akhirnya mia dikejutkan dengan kenyataan pahit, sangat pahit, bahkan dunia mia seperti di runtuhkan oleh bongkahan batu kerikil tajam. Mia tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sebuah akun facebook yang menggunakan profil ficture sama dengan wajah orang yang di cintainya selama 8 bulan ini, akan tetapi data yang ada di info akunnya berbeda, dan yang lebih mengejutkan lagi di sana tertera relationship bersama seorang gadis yang bernama bella. Semua semakin jelas dengan fakta-fakta yang ada, mia memeriksa sedetail-detailnya orang yang bernama BAYU NUGROHO itu, dan ternyata adalah adhitya orang yang dia cintai. Butir hangat mengalir lancar melewati pipi chuby mia, tangannya bergetar, jantungnya berdebar hebat “apa ini?!?!! Mengapa seperti ini?!! Apa yang sedang terjadi, drama macam apa ini,?!! Mengapa harus aku??!!!! Apa salahku??!!” jiwa mia memberontak mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang di ajukan hatinya, mia benar-benar di pukul dengan sekeras-kerasnya, dia benar-benar di hempas dengan sekuat-kuatnya, di ambilnya handphonenya, di kirimnya pesan singkat kepada adhitya.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Adhitya, pencuri hati yang ulung. .
Lama sudah menjalin kisah yang bukan sekedar
Permainan semata, adalah hal yang sulit bagiku
Untuk jatuh cinta dan serius, tapi kau mampu meleburkan itu.
Berimajinasi dengan sosok mu yang tak jelas tapi terasa
Pekat mengalir di kalbu, hangat setiap merasa desah nafasmu.
Tapi semua menjadi dilema, antara sosok mu atau dia. .
Aku tak akan pernah marah, aku tak akan pernah benci,.
Karna aku pun tak sesempurna itu, aku pun banyak berbuat salah,
Yang aku harap, kau mau menjelaskan motif dasarmu,
Akan aku tunggu.
Mia langsung mengirimnya, lalu dating pemberitahuan terkirim, dia berpikir bahwa nomor adit sudah bisa di hubungi, setengah jam berlalu tanpa ada balasan dari adit, mia mengirimnya sekali lagi, tapi sms-nya pending bahkan sampai keesokan harinya, datang pemberitahuan bahwa sms tersebut gagal, ternyata adit telah menukar nomor handphonenya.
Sekarang, sejarah adit di hati mia hanya berlalu begitu saja, tanpa pesan dia telah membawa hati mia jauh bersama semua kebohongan yang tak penah di jelaskannya sedikit pun. Mia hanya bisa berdoa untuk serpihan hatinya yang tersisa agar dapat bertahan dalam keadaan apa pun, berkali-kali mia tersakiti dan jatuh karna cintanya, maka berkali-kali pula dia belajar bangun dan menyusun kembali serpihan yang ada.
“Terima kasih adit, kau kebodohan terbesar yang pernah aku lakukan,tapi dari kau lah aku belajar pintar. kau kehancuran terakhir yang ingin aku rasakan maka dari itu aku akan tetap bangkit, terima kasih telah menyakiti dan menjatuhkanku karna dari mu aku akan belajar untuk menjadi kuat bawa lah sebagian hatiku yang kau curi, karna suatu saat nanti kau pasti akan sangat memerlukannya bahkan merindukannya, ITU PASTI !! “ lirih hati mia berbisik sambil menghapus semua moment yang di abadikan bersama adit, karna bukan itu yang dia butuhkan sekarang bahkan mungkin selama ini bukan adit yang dia cintai karna sosok adit begitu buram di mata hatinya, dia tak dapat membacanya.
Woke up this morning,
Just sat in my bed,
8 a.m first thing in my head,
Is a certain someone,
Who's always on my mind,
He treats me like a lady in everyway,
He smiles and warms me through up the day,
Should I tell him I love you,
Wish I knew what to say!
Chorus:
Could this be love that I feel,
So strong, so deep and so real,
If I lost you would I ever heal,
Could this be love that I feel?
The way he looks,
So deep in my eyes,
Our hearts are so warm,
I just wanna cry,
Then he's so hardworking,
He wants to be someone.
Should I tell him that I love you,
What if he doesn't say it too,
I'm getting so nervous,
What should I do
THE END
You spin me around
You make me crazier crazier
Feels like I’m falling and I am lost in your eyes
You make me crazier crazier crazier. . .
………………………………………………………………………………………………………
Pagi minggu yang sangat mendung membuat mia malas sekali membukakan matanya, apa lagi mengingat bahwa ternyata pagi ini dia ada kuliah, sungguh hal yang sangat tidak masuk akal dan tidak dapat di cerna olehnya, Hari minggu juga kuliah!! Gila!!
Sambil malas-malan mengangkat badannya dari ranjang, dengan mata terpejam dia melangkah menuju kamar mandi, di biarkannya Alunan suara taylor swift-crazier mengalun memenuhi ruangan kamar. Mia berdiri tepat di bawah ganggang showernya, dia putar kendali shower hingga air dengan deras mengucur tubuhnya, mata mia masih saja terpejam tapi pikirannya sedang berjalan dalam sebuah perjalanan jauh, ada sosok semu yang sedang bermain dalam pikirannya.
20 menit berlalu begitu saja dalam ritual pagi mia, dia tepat berada di depan cermin kamarnya “ kenapa muka lo!? Kusut amat,! “ ujarnya pada bayangannya di depan cermin sambil menarik kedua pipinya. Di liriknya kalender, “tanggal 6 maret! Huh! Besok 8 bulanan, tapi apa yang istimewa dari itu mia!? Apa? Bego’!” mia hanya menggerutu sendiri, lalu menarik nafas panjang dan beranjak dari keterpakuannya.
Hari ini mia memilih mengenakan jeans dongker dengan kemeja biru favoritnya, berdandan tidak memakan waktu yang panjang untuk seorang mia, karna dia terbiasa tampil apa adanya, gak neko-neko. Dalam beberapa menit dia turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan. “ pagi ma, pa.” sapa mia, di balas anggukan papa dan celoteh mama “ya ampun mi, anak gadis kok simple amat dandanannya? Pake donk, acsesoris yang mama beli. Mahal lo sayang harganya.!” Mia acuh sambil mengambil roti yang telah mama sediakan, membuat mama tambah sewot “pa, lihat ni anak gadis papa. Gak pernah mau dandan, gayanya santai banget pa.” papa hanya menggeleng melihat tingkah mama dan mia yang selalu bermasalah di segi fashion mia. Mia melirik arloji cashionya, lalu menyumbat roti dengan cepat dan buru-buru pamit ke mama dan papa, “ma, pa, Mia pergi dulu ya. Udah telat ni” ujarnya sambil mencium kedua tangan orang tuanya kemudian berlalu dan menghilang di balik pintu.
***
Dreett.dreeett.dreeett.dreeett. .
Mia mencari sumber suara ponselnya yang berdering, sambil menyeimbangkan kemudi satunya,
Satu pesan baru tertera di layar ponselnya, tertulis nama sosok yang dari tadi mengaduk-ngaduk pikirannya .
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang,?
Mia tersenyum kecut, melihat pesan singkat yang ada di ponselnya. Dia berniat untuk membalasnya nanti karna dia ingin fokus mengemudi. Selang beberapa menit, ponselnya beberapa kali berdering, tapi di diamkannya saja, karna dia selalu ingat pesan papa, kalau mengemudi harus focus, tinggalkan dulu pekerjaan lain.
***
Mia sampai juga di kampus, dia memarkirkan mobilnya di tempat biasa dia parkir yaitu di bawah pohon akasia besar yang rindang, mia suka sekali memarkirkan mobilnya di situ, karna terlalu sering parkir disana, tempat itu seperti telah menjadi milik pribadinya. Mia mematikan mesin mobilnya, kemudian memungut tasnya akan tetapi dia tidak langsung turun, di tatapnya layar ponsenya, ada 3 pesan baru yang belum di bacanya. Hati mia bertambah teraduk ketika membaca nama dari ketiga pesan itu “SIIKAMBING”
From :: Siikambing(+62897870...77)
Dimana cinta,?
From :: Siikambing(+62897870...77)
Cinta, lagii ap,? Udah bangun blum?
Bangun laa syg, malu sma matahari
From :: Siikambing(+62897870...77)
sayang, bangun laa. Mandi.,
biar gak bauk kambing
mia tak sabar ingin membalas pesan singkat dari pemuda yang telah mencuri hatinya, ADHITYA, ya adhitya lah yang selama kurang lebih tujuh bulan ini mengisi hatinya. Dan besok adalah hari 8 bulanan mereka.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Waduh syg, udah drii tdi bangunya kaleee.,
nii aja udaah di kampus. Weq :p
mia keluar dari si jago hitamnya dengan senyum kecil yang menegaskan keceriannya. Di genggamnya ponselnya agar dia tidak melewatkan satu pesan pun dari adit. Mia memasuki ruangan yang sudah riuh oleh suara-suara jenaka temannya, mia mengambil posisi di pojok depan tepat di sebelah teman SMA-nya yang sangat laa cerewet “mi, lo tau gak kalau arumni di bawa kabur sama miller loch.?! Iiihh, norak banget ya, buat sensasi aja yang bisa, padahal. . . . .” kosentrasi mia pudar ketika ponselnya berdering, dia tak mengacuhkan lagi suara lina, buru-buru mia membuka pesan yang baru saja masuk.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Huummp, pantesan wanginya sampai
Kesini cinta,
Kok hari minggu kuliah juga cinta, rajin amat??
dengan cepat sekali mia membalas pesan yang datang dari adit seakan-akan dia tidak ingin adit menunggu balasan smsnya terlalu lama.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Masa sich ?? perasaan mandi tadi gak pake sabun dech.!
Y nii, dosennya kerajinan. Hari ini mau kemana syg??
Pesan pun terkirim berbarengan dengan teriakan lina “mii!! Miaaaaa. .! lo tu dengar gak sich gw ngomong dari tadi, mulut gw ampe bebusa-busa ni cerita.!” Teriak lina sambil memukul bahu mia. “ump,? Iya, apa?? Lo bilang apa tadi, sorry gw gak dengar. . :) ” ujar mia dengan tampang tak berdosa, membuat lina tambah gondok, “GAK JADI,!! Lo ngomong aja ama ape lo sono!!” ujar lina sambil membuang mukanya, mia hanya tersenyum melihat tingkah temannya yang ratu gosip itu.
Beberapa menit kemudian Mr.steve pun masuk keruangan, pelajaran pun di mulai. Kelas tenang menyimak apa yang di ajarkan Mr.steve, entah mereka diam karna mengerti tentang apa yang di jelaskan Mr. Steve atau malah bingung tentang apa yang Mr.steev bicarakan karna bahasa inggris yang di pakai Mr. Steve sangat lah emergancy untuk di terjemahkan, maklum bule asli.
***
2 jam kuliah berlalu tanpa terasa bagi yang mengerti, tapi serasa setahun bagi yang sangat tidak mengerti, hal pertama yang di lirik mia saat jam usai adalah ponselnya. Berharap ada pesan baru dari adit, tapi ternyata layarnya kosong,tak ada berita tentang pesan baru. Mia kesal sekali, apa saja yang di lakukan adit 2 jam ini sehingga dia tak sempat membalas pesan darinya?!
Mia masuk kedalam sii jago hitamnya, mia tak langsung menyalakan mobilnya. Dia duduk beberapa menit menatap layar ponselnya berharap ada sedikit getaran. 15 menit berlalu tanpa ada sedikit pun perubahan terjadi pada layar ponselnya, yang ada di luar malah hujan deras sedang menguyur kota. Dengan menarik nafas panjang mia men-starter mobilnya dan melaju dalam derasnya hujan, di putarnya playlist lagu-lagu favoritnya.
I’ve never gone with the wind, just let it flow
Let it take me where it wants to go
Til you open the door, there’s so much more
I’ve never seen it before
I was trying to fly but I couldn’t find my wings
But you came along and you changed everything
You lift my feet off the ground
You spin me around
You make me crazier crazier
Feels like I’m falling and I am lost in your eyes
You make me crazier crazier crazier
I watched from a distance as you made life your own
Every sky was your own kind of blue
And I wanted to know how that would feel
And you made it so real
You showed me something that I couldn’t see
You opened my eyes and you made me believe.
***
Mia berniat untuk tidak langsung pulang kerumah, dia singgah sebentar di toko buku langganannya untuk membeli komik CONAN dan AVATAR edisi terbaru kesukaannya.
Mia sengaja meninggalkan tas dan ponselnya di mobil.
Mia sengaja untuk berlama-lama di toko buku tersebut meski buku yang di carinya telah dia dapatkan, tapi mia masih ingin berputar-putar sejenak.
Sekitar satu jam lebih mia menghabiskan waktu untuk berputar-putar di sekeliling toko, mungkin saja orang toko buku itu telah menganggap mia tidak waras karna dia hanya berkeliling tak karuan. Mia membayar buku yang di belinya, kemudian kembali keparkiran serta membayar pajak parkir mobil dan langsung melaju dengan cepat.
Mia mengambil ponselnya, untuk memuaskan hatinya dalam menanti sebuah balasan. Mia kaget melihat layar ponselnya tertera 9 pesan baru, dan semuanya dari adit.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang. .??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang dimana?? Udah pulang kuliah??
Jangan lupa makan ya cinta
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang?? Kenapa gak di balas??
Dimana cinta??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang, balas sekali aja cinta. .
Kangen banget sama kamu.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Sayang kamu mia!! Sayang banget.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, ada apa?? Udah lupa ya sama aku??
Atau gak mau aku ganggu??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, sebenarnya kamu tu sayang gak sih sama aku??
Atau hanya mempermainkan aku??
Terlalu sibuk untuk balas sms aku??
Atau kamu memang gak pernah ingat sama aku??
From :: Siikambing(+62897870...77)
Mia, jangan pernah tinggalin aku,.
Apa pun yang terjadi, jangan pernah tinggalin aku mia.
Aku sayang kamu.
From :: Siikambing(+62897870...77)
Tunggu aku mia, tetap lah menungguku.
Mia hanya bisa mengerutkan keningnya membaca semua pesan yang di kirim adit, ada apa ini?? Mengapa adit berbicara begitu?? Apa yang terjadi??.
Mia lalu membalas pesan adit, lalu melaju menuju rumah. Mia sudah tidak sabar untuk sampai dirumah, dia ingin menelpon adit.
***
Rumah begitu sepi, mia hanya menemukan buk lee, orang kepercayaan mama yang mengurusi rumah. “ehh, udah pulang non??” Tanya buk lee sambil menutup pintu, “iya buk, mama sama papa pergi ya buk??” Tanya mia sambil merebahkan badannya di sofa tamu. “iya non, non mia mau ibuk buat kan minum??” tawar bibi, “gak usah buk, ibuk istirahat aja sana.” Ujar mia di balas anggukan buk lee, kemudian berlalu pergi.
Mia mengeluarkan ponsel dari tasnya, tak ada satu pun pesan baru, bahkan pesan yang di kirimnya tadi pun pending, “kenapa gak terkirim ya?? Kenapa nomernya gak aktif?? Huh!!” mia menarik tasnya dengan malas kemudian menaiki tangga pergi kekamarnya.
Mia langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur, tasnya di lempar sembarangan. Pikiran mia sekarang benar-benar sedang keruh, akhir-akhir ini adit sangat aneh padanya. Jika mia sms dia sering tak membalasnya tapi ketika mia telat membalas smsnya dia akan sangat marah. Adit juga susah di hubungi sekarang tapi kalau mia tak mengangkat teleponnya dia akan sangat kesal.
Adit selalu saja punya alasan ketika mia ingin bertemu tapi ketika mia sedang sibuk dia selalu saja menyudutkan mia dengan permintaannya yang membuat mia serba salah.
Akh, Kepala mia terlalu panas untuk memikirkan lagi akan hal itu, di hidupkannya mp3 players-nya, tak lama matanya juga terasa berat sekarang semua tampak hitam, bahkan sunyi tak ada suara dan cahaya lagi, mia telah memasuki alam mimpinya.
You (me)
*We’re face to face but we don’t see eye to eye*
Like fire and rain (like fire and rain)
You can drive me insane (you can drive me insane)
*But I can’t stay mad at you for anything*
We’re Venus and Mars (we’re Venus and Mars)
We’re like different stars (like different stars)
*But you’re the harmony to every song I sing
And I wouldn’t change a thing*
2 jam adalah waktu yang cukup untuk mia memanjakan tubuhnya, penat di badannya telah hilang sekarang bahkan dia telah kembali fress tapi penat di hatinya masih saja terasa bahkan semakin cronis. Mia masih belum bisa menghubungi adit, nomor handphone adit masih di luar jangkauan, huh, sedang apa dia?! Mia membuka notebooknya, dia ingin menjelajahi dunia maya dalam situs jaringan sosial yang sedang membumi sekarang di kalangan anak muda yaitu FACEBOOK.
Lama mia bermain-main di dunia maya, sampai pada akhirnya mia dikejutkan dengan kenyataan pahit, sangat pahit, bahkan dunia mia seperti di runtuhkan oleh bongkahan batu kerikil tajam. Mia tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sebuah akun facebook yang menggunakan profil ficture sama dengan wajah orang yang di cintainya selama 8 bulan ini, akan tetapi data yang ada di info akunnya berbeda, dan yang lebih mengejutkan lagi di sana tertera relationship bersama seorang gadis yang bernama bella. Semua semakin jelas dengan fakta-fakta yang ada, mia memeriksa sedetail-detailnya orang yang bernama BAYU NUGROHO itu, dan ternyata adalah adhitya orang yang dia cintai. Butir hangat mengalir lancar melewati pipi chuby mia, tangannya bergetar, jantungnya berdebar hebat “apa ini?!?!! Mengapa seperti ini?!! Apa yang sedang terjadi, drama macam apa ini,?!! Mengapa harus aku??!!!! Apa salahku??!!” jiwa mia memberontak mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang di ajukan hatinya, mia benar-benar di pukul dengan sekeras-kerasnya, dia benar-benar di hempas dengan sekuat-kuatnya, di ambilnya handphonenya, di kirimnya pesan singkat kepada adhitya.
To :: Siikambing(+62897870...77)
Adhitya, pencuri hati yang ulung. .
Lama sudah menjalin kisah yang bukan sekedar
Permainan semata, adalah hal yang sulit bagiku
Untuk jatuh cinta dan serius, tapi kau mampu meleburkan itu.
Berimajinasi dengan sosok mu yang tak jelas tapi terasa
Pekat mengalir di kalbu, hangat setiap merasa desah nafasmu.
Tapi semua menjadi dilema, antara sosok mu atau dia. .
Aku tak akan pernah marah, aku tak akan pernah benci,.
Karna aku pun tak sesempurna itu, aku pun banyak berbuat salah,
Yang aku harap, kau mau menjelaskan motif dasarmu,
Akan aku tunggu.
Mia langsung mengirimnya, lalu dating pemberitahuan terkirim, dia berpikir bahwa nomor adit sudah bisa di hubungi, setengah jam berlalu tanpa ada balasan dari adit, mia mengirimnya sekali lagi, tapi sms-nya pending bahkan sampai keesokan harinya, datang pemberitahuan bahwa sms tersebut gagal, ternyata adit telah menukar nomor handphonenya.
Sekarang, sejarah adit di hati mia hanya berlalu begitu saja, tanpa pesan dia telah membawa hati mia jauh bersama semua kebohongan yang tak penah di jelaskannya sedikit pun. Mia hanya bisa berdoa untuk serpihan hatinya yang tersisa agar dapat bertahan dalam keadaan apa pun, berkali-kali mia tersakiti dan jatuh karna cintanya, maka berkali-kali pula dia belajar bangun dan menyusun kembali serpihan yang ada.
“Terima kasih adit, kau kebodohan terbesar yang pernah aku lakukan,tapi dari kau lah aku belajar pintar. kau kehancuran terakhir yang ingin aku rasakan maka dari itu aku akan tetap bangkit, terima kasih telah menyakiti dan menjatuhkanku karna dari mu aku akan belajar untuk menjadi kuat bawa lah sebagian hatiku yang kau curi, karna suatu saat nanti kau pasti akan sangat memerlukannya bahkan merindukannya, ITU PASTI !! “ lirih hati mia berbisik sambil menghapus semua moment yang di abadikan bersama adit, karna bukan itu yang dia butuhkan sekarang bahkan mungkin selama ini bukan adit yang dia cintai karna sosok adit begitu buram di mata hatinya, dia tak dapat membacanya.
Woke up this morning,
Just sat in my bed,
8 a.m first thing in my head,
Is a certain someone,
Who's always on my mind,
He treats me like a lady in everyway,
He smiles and warms me through up the day,
Should I tell him I love you,
Wish I knew what to say!
Chorus:
Could this be love that I feel,
So strong, so deep and so real,
If I lost you would I ever heal,
Could this be love that I feel?
The way he looks,
So deep in my eyes,
Our hearts are so warm,
I just wanna cry,
Then he's so hardworking,
He wants to be someone.
Should I tell him that I love you,
What if he doesn't say it too,
I'm getting so nervous,
What should I do
THE END
Rabu, 16 Maret 2011
shinichi kudo
Shinichi Kudo (工藤 新一, Kudo Shin'ichi?) adalah tokoh utama dalam serial anime dan manga Detektif Conan, yang dikenal di Amerika Serikat dan Kanada sebagai Case Closed. Viz meromanisasi nama aslinya menjadi Shin'ichi Kudo sedangkan situs web Shogakukan meromanisasinya sebagai Shinichi Kudoh.
Selanjutnya dalam cerita Detektif Conan, tubuh Shinichi mengecil karena racun APTX 4869 dan dia menyamarkan namanya sebagai Conan Edogawa (江戸川 コナン, Edogawa Konan?).
Kehidupan awal sebagai Shinichi Kudo
Shinichi adalah anak dari pasangan Yusaku Kudo, seorang novelis misteri terkenal dan Yukiko Kudo, mantan bintang film terkenal.[1] Dia lahir pada 4 Mei, namun berulang-ulang ia melupakan hari ulang tahunnya setiap tahun.[2] Dia adalah seorang yang jenius, dan dari usia muda telah sangat intuitif. Ayahnya sering membuatkan puzzle dan permainan untuk mengasah kemampuan berpikirnya.
Akibat pengaruh ayahnya, dia telah lama menjadi penggemar berat buku,[3] terutama novel misteri-- dia telah membaca seluruh koleksi novel misteri yang ada di perpustakaan sekolah dasarnya pada saat ia duduk di bangku sekolah dasar.[3]. Yusaku juga sering membawa Shinichi ke tempat kejadian kriminal sampai ketika ia berada pada kelas 6 sekolah dasar.[4] Ini membuat Shinichi gemar menginvestigasi kasus kriminal dan karena itu, temannya seperti Ran dan Sonoko menjulukinya penggila misteri secara sepintas.[5]
Hidupnya antara usia 6 hingga 16 kurang jelas terdokumentai. Selama ia di sekolah menenegah, ia merupakan pemain tengah utama di tim sepak bola sekolahnya. Kepala tim sepak bolanya jatuh cinta padanya, namun ia menolaknya, karena pada kenyataannya, ia secara rahasia mencitai Ran.[6]
Orang tuanya pindah ke Amerika Serikat ketika ia berusia 14 tahun, saat dirinya tidak berada di Tokyo.[7]
Pada seri pertama, Shinichi adalah seorang pelajar SMU Teitan berusia 17 tahun. Dia telah menjadi detektif terkenal dan telah banyak menyelesaikan kasus yang sulit, dan dikenal sebagai the saviour of the police force.[8] Pada tahun yang sama, dia meninggalkan tim sepak bola walaupun kemampuannya setara dengan tingkat nasional.[9] Dia mengatakan bahwa dia menyukai sepak bola karena untuk melatih refleksnya-- seperti idolanya, Sherlock Holmes yang berlatih memanah-- untuk mengasah kemampuan detektifnya[10]; dia bercita-cita menjadi the Sherlock Holmes of the Heisei era.[11]
Shinichi dikenal memiliki ketidakmampuan untuk bernyanyi[12]; tetapi karena ia masih dapat mengerti berbagai not musik,[13] dia tidak dapat dikatakan buta nada.
Dia dapat berbahasa Inggris, terlihat saat ia bercakap dan menterjemahkan untuk seorang diplomat Amerika Serikat.[14]
Dalam Case Closed, Namanya menjadi Jimmy Kudo. Karena alasan pelafalan.
[sunting] Sebagai Conan Edogawa
Conan Edogawa
Pada awal dari seri, Shincihi membawa teman baiknya, Ran, ke sebuah taman hiburan yang bernama "Tropical Land," untuk merayakan kemenangan Ran pada Kejuaraan Karate Metropolitan. Dia kemudian menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan dengan pemenggalan yang terjadi pada kereta "Mystery Coaster" yang mereka tumpangi.[15] Setelah mereka meninggalkan taman hiburan, Shinichi melihat transaksi mencurigakan antara seorang tak dikenal dengan seorang yang berpakaian hitam di daerah tersembunyi dekat taman hiburan.[16] Dia meninggalkan Ran, yang disuruhnya pulang, dan diam-diam mendekati tempat transaksi itu. Saat ia berusaha mendengar percakapan antar 2 orang itu-- sebuah pemerasan yang bernilai 100 juta yen[17]-- dia tidak melihat ada seseorang menyelinap di belakangnya. Seseorang itu, orang lain yang berbaju hitam, menyerang kepalanya dengan pipa besi,[18] dan kemudian memaksanya untuk menelan obat yang masih dalam tahap percobaan[19]. Mereka kemudian meninggalkannya dengan anggapan bahwa dia telah mati. Obat ini, dikenal sebagai APTX 4869, sangat ampuh dan dirancang untuk membunuh orang tanpa meninggalkan bekas keberadaan korban setelah mati.[19] Namun, Shinichi tidak mati, yang terjadi adalah efek samping dari obat itu. Perlahan-lahan dan dengan rasa sakit[20] tubuhnya mengecil[21], mengembalikan tubuhnya seperti saat ia berusia 6 atau 7 tahun.[22] Dengan putus asa dan bingung, Shinichi pulang ke rumahnya dan berlari ke rumah tetangganya, sekaligus teman dekat keluarganya profesor Agasa.[23] Profesor Agasa orang yang baik, tetapi ia adalah seorang ilmuwan yang aneh, dan walaupun ia telah pensiun, dia tetap sering menciptakan alat baru yang nantinya akan membantu Shinichi menyesuaikan diri hidup sebagai anak-anak kembali ketika menyelesaikan kasus.
Shinichi mencoba memberitahunya apa yang terjadi dan meyakinkan bahwa dia diberikan obat yang membuat dirinya mengecil oleh orang berjubah hitam. Profesor Agasa memberitahu Shinichi agar merahasiakan identitias aslinya, karena jika orang berjubah hitam itu, yang kemudian disebut Organisasi Hitam, tahu bahwa dirinya masih hidup, mereka akan datang kembali dan membunuhnya, juga orang-orang yang dekat dengannya-- termasuk teman-temannya dan keluarganya.[24] Profesor Agasa dan Shinichi juga khawatir karena tidak ada mayat ditemukan. Conan setuju bahwa sampai ia mempelajari banyak tentang mereka, lebih baik jika tetap membiarkan orang-orang beranggapan bahwa Shinichi telah mati. Dia juga tidak ingin Ran ikut terlibat.[25]
Ran kemudian pergi ke rumah Shinichi (di mana Agasa dan Shinichi berada) mencarinya karena ia khawatir, dan melihat Shinichi kecil. Dia berpikir bahwa ia lucu dan bertanya namanya. Shinichi dengan cepat mencari dan kemudian mendapatkan nama samaran, Conan Edogawa (江戸川 コナン, Edogawa Conan?) , dari nama Arthur Conan Doyle dan Edogawa Rampo.[26] Profesor Agasa memberitahu Ran bahwa dia adalah saudara jauh yang orang tuanya terkena kecelakaan di luar negeri dan lebih baik jika dia tinggal bersama Ran, karena Agasa tidak tahu banyak caranya mengurus anak.[27] "Conan" kemudian tinggal bersama Ran dan Ayahnya, Kogoro Mouri, seorang detektif pribadi, dengan harapan tinggal bersama detektif, dia dapat mengikuti kasus-kasus dan mendapatkan petunjuk mengenai "Organisasi Hitam".[28] Sayanganya, Detektif Mouri tidak kompeten sehingga akhirnya Shinichi yang biasanya menyelesaikan kasus untuknya.[29] Shinichi kadang-kadang membius Kogoro dengan sebuah jam tangan yang dapat menembakkan peluru bius dan menggunakan dasi kupu-kupu pengubah suara unutk berbicara dengan suara Kogoro.[30] Karena itu, Kogoro menjadi terkenal karena analisanya yang menakjubkan. Kasus perlahan-lahan menjadi banyak dan kadang-kadang memberikan petunjuk terhadap Organisasi Hitam.
Untuk menjaga rahasia Conan, Profesor Agasa memasukkan Conan ke Sekolah Dasar Teitan,[31] di mana Conan berteman dengan 3 teman sekelasnya, Ayumi Yoshida, Genta Kojima, dan Mitsuhiko Tsuburaya. Kemudian mereka bersama-sama membentuk Junior Detective League (少年探偵団, Shōnen Tantei-dan?)[32]. Conan menyadari walaupun anak-anak ini benar-benar anak-anak, mereka cerdik dan sering membantunya memecahkan kasus sulit.
Conan juga berteman dengan 灰原哀 (Ai Haibara?), yang dibesarkan dalam Organisasi Hitam dan merupakan mantan anggota dari organisasi itu bersama kakak perempuannya.[33] Nama aslinya adalah Shiho Miyano, seorang ilmuwan biologi dan merupakan pencipta APTX 4869. Dia meminum obat tersebut untuk bunuh diri setelah kakaknya dibunuh oleh orang yang sama dengan orang yang menyerang dan mengecilkan Shinichi, saat dia sedang merancanakan untuk keluar dari organisasi bersama dengan Shiho. Obat itu juga berefek sama padanya, dan juga kembali menjadi anak-anak. Dengan penampilannya yang seperti anak-anak, dia meninggalkan organisasi, dan kemudian Profesor Agasa menemukan dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Dia menjadi rekan Conan yang berharga. Dia melanjutkan penelitian penawar dari APTX 4869.
Conan kembali ke tubuh normal beberapa kali. Pertama kali saat episode 48-49 di mana ia berubah kebentuk normal unutk beberapa saat setelah meminum alkohol ketika ia demam. Dia kembali menjadi Conan setelah menyelesaikan kasus. Berikutnya pada episode 191- 193 (Bab 3-7 volume 26), di mana ia kembali ke bentuk normal dalam 2 hari setelah meminum prototipe penawar APTX 4896. Dia menyelesaikan 2 kasus, dan menikmati kencan yang tidak selesai dengan Ran di restoran di mana ayahnya melamar ibunya. Pada seri ke 647 to 654, Conan kembali ke bentuk normal pada saat membantu memecahkan kasus. Dia secara tidak sengaja meminum prototipe penawar APTX 4896, karena menggangap itu obat demam dan kembali menjadi Shinichi. Setelah kasus terpecahkan, waktunya telah habis dan ia bersembunyi di toilet dari teman-temannya. Ai memberikan penawar kedua, dan memberikan waktu 24 jam lagi menjadi Shinichi. Ai memperingatkan bahwa karena sistem imunitas, obat itu tidak akan bertahan 24 jam seperti sebelumnya. Pada akhirnya, Shinichi kembali menjadi Conan setelah 4 jam.
Shinichi Kudo (Conan Edogawa) mengidolakan Hide, pemain sepak bola dalam Detektif Conan, dan Ray Curtis, pemain sepak bola yang berasal dari Eropa.
Selanjutnya dalam cerita Detektif Conan, tubuh Shinichi mengecil karena racun APTX 4869 dan dia menyamarkan namanya sebagai Conan Edogawa (江戸川 コナン, Edogawa Konan?).
Kehidupan awal sebagai Shinichi Kudo
Shinichi adalah anak dari pasangan Yusaku Kudo, seorang novelis misteri terkenal dan Yukiko Kudo, mantan bintang film terkenal.[1] Dia lahir pada 4 Mei, namun berulang-ulang ia melupakan hari ulang tahunnya setiap tahun.[2] Dia adalah seorang yang jenius, dan dari usia muda telah sangat intuitif. Ayahnya sering membuatkan puzzle dan permainan untuk mengasah kemampuan berpikirnya.
Akibat pengaruh ayahnya, dia telah lama menjadi penggemar berat buku,[3] terutama novel misteri-- dia telah membaca seluruh koleksi novel misteri yang ada di perpustakaan sekolah dasarnya pada saat ia duduk di bangku sekolah dasar.[3]. Yusaku juga sering membawa Shinichi ke tempat kejadian kriminal sampai ketika ia berada pada kelas 6 sekolah dasar.[4] Ini membuat Shinichi gemar menginvestigasi kasus kriminal dan karena itu, temannya seperti Ran dan Sonoko menjulukinya penggila misteri secara sepintas.[5]
Hidupnya antara usia 6 hingga 16 kurang jelas terdokumentai. Selama ia di sekolah menenegah, ia merupakan pemain tengah utama di tim sepak bola sekolahnya. Kepala tim sepak bolanya jatuh cinta padanya, namun ia menolaknya, karena pada kenyataannya, ia secara rahasia mencitai Ran.[6]
Orang tuanya pindah ke Amerika Serikat ketika ia berusia 14 tahun, saat dirinya tidak berada di Tokyo.[7]
Pada seri pertama, Shinichi adalah seorang pelajar SMU Teitan berusia 17 tahun. Dia telah menjadi detektif terkenal dan telah banyak menyelesaikan kasus yang sulit, dan dikenal sebagai the saviour of the police force.[8] Pada tahun yang sama, dia meninggalkan tim sepak bola walaupun kemampuannya setara dengan tingkat nasional.[9] Dia mengatakan bahwa dia menyukai sepak bola karena untuk melatih refleksnya-- seperti idolanya, Sherlock Holmes yang berlatih memanah-- untuk mengasah kemampuan detektifnya[10]; dia bercita-cita menjadi the Sherlock Holmes of the Heisei era.[11]
Shinichi dikenal memiliki ketidakmampuan untuk bernyanyi[12]; tetapi karena ia masih dapat mengerti berbagai not musik,[13] dia tidak dapat dikatakan buta nada.
Dia dapat berbahasa Inggris, terlihat saat ia bercakap dan menterjemahkan untuk seorang diplomat Amerika Serikat.[14]
Dalam Case Closed, Namanya menjadi Jimmy Kudo. Karena alasan pelafalan.
[sunting] Sebagai Conan Edogawa
Conan Edogawa
Pada awal dari seri, Shincihi membawa teman baiknya, Ran, ke sebuah taman hiburan yang bernama "Tropical Land," untuk merayakan kemenangan Ran pada Kejuaraan Karate Metropolitan. Dia kemudian menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan dengan pemenggalan yang terjadi pada kereta "Mystery Coaster" yang mereka tumpangi.[15] Setelah mereka meninggalkan taman hiburan, Shinichi melihat transaksi mencurigakan antara seorang tak dikenal dengan seorang yang berpakaian hitam di daerah tersembunyi dekat taman hiburan.[16] Dia meninggalkan Ran, yang disuruhnya pulang, dan diam-diam mendekati tempat transaksi itu. Saat ia berusaha mendengar percakapan antar 2 orang itu-- sebuah pemerasan yang bernilai 100 juta yen[17]-- dia tidak melihat ada seseorang menyelinap di belakangnya. Seseorang itu, orang lain yang berbaju hitam, menyerang kepalanya dengan pipa besi,[18] dan kemudian memaksanya untuk menelan obat yang masih dalam tahap percobaan[19]. Mereka kemudian meninggalkannya dengan anggapan bahwa dia telah mati. Obat ini, dikenal sebagai APTX 4869, sangat ampuh dan dirancang untuk membunuh orang tanpa meninggalkan bekas keberadaan korban setelah mati.[19] Namun, Shinichi tidak mati, yang terjadi adalah efek samping dari obat itu. Perlahan-lahan dan dengan rasa sakit[20] tubuhnya mengecil[21], mengembalikan tubuhnya seperti saat ia berusia 6 atau 7 tahun.[22] Dengan putus asa dan bingung, Shinichi pulang ke rumahnya dan berlari ke rumah tetangganya, sekaligus teman dekat keluarganya profesor Agasa.[23] Profesor Agasa orang yang baik, tetapi ia adalah seorang ilmuwan yang aneh, dan walaupun ia telah pensiun, dia tetap sering menciptakan alat baru yang nantinya akan membantu Shinichi menyesuaikan diri hidup sebagai anak-anak kembali ketika menyelesaikan kasus.
Shinichi mencoba memberitahunya apa yang terjadi dan meyakinkan bahwa dia diberikan obat yang membuat dirinya mengecil oleh orang berjubah hitam. Profesor Agasa memberitahu Shinichi agar merahasiakan identitias aslinya, karena jika orang berjubah hitam itu, yang kemudian disebut Organisasi Hitam, tahu bahwa dirinya masih hidup, mereka akan datang kembali dan membunuhnya, juga orang-orang yang dekat dengannya-- termasuk teman-temannya dan keluarganya.[24] Profesor Agasa dan Shinichi juga khawatir karena tidak ada mayat ditemukan. Conan setuju bahwa sampai ia mempelajari banyak tentang mereka, lebih baik jika tetap membiarkan orang-orang beranggapan bahwa Shinichi telah mati. Dia juga tidak ingin Ran ikut terlibat.[25]
Ran kemudian pergi ke rumah Shinichi (di mana Agasa dan Shinichi berada) mencarinya karena ia khawatir, dan melihat Shinichi kecil. Dia berpikir bahwa ia lucu dan bertanya namanya. Shinichi dengan cepat mencari dan kemudian mendapatkan nama samaran, Conan Edogawa (江戸川 コナン, Edogawa Conan?) , dari nama Arthur Conan Doyle dan Edogawa Rampo.[26] Profesor Agasa memberitahu Ran bahwa dia adalah saudara jauh yang orang tuanya terkena kecelakaan di luar negeri dan lebih baik jika dia tinggal bersama Ran, karena Agasa tidak tahu banyak caranya mengurus anak.[27] "Conan" kemudian tinggal bersama Ran dan Ayahnya, Kogoro Mouri, seorang detektif pribadi, dengan harapan tinggal bersama detektif, dia dapat mengikuti kasus-kasus dan mendapatkan petunjuk mengenai "Organisasi Hitam".[28] Sayanganya, Detektif Mouri tidak kompeten sehingga akhirnya Shinichi yang biasanya menyelesaikan kasus untuknya.[29] Shinichi kadang-kadang membius Kogoro dengan sebuah jam tangan yang dapat menembakkan peluru bius dan menggunakan dasi kupu-kupu pengubah suara unutk berbicara dengan suara Kogoro.[30] Karena itu, Kogoro menjadi terkenal karena analisanya yang menakjubkan. Kasus perlahan-lahan menjadi banyak dan kadang-kadang memberikan petunjuk terhadap Organisasi Hitam.
Untuk menjaga rahasia Conan, Profesor Agasa memasukkan Conan ke Sekolah Dasar Teitan,[31] di mana Conan berteman dengan 3 teman sekelasnya, Ayumi Yoshida, Genta Kojima, dan Mitsuhiko Tsuburaya. Kemudian mereka bersama-sama membentuk Junior Detective League (少年探偵団, Shōnen Tantei-dan?)[32]. Conan menyadari walaupun anak-anak ini benar-benar anak-anak, mereka cerdik dan sering membantunya memecahkan kasus sulit.
Conan juga berteman dengan 灰原哀 (Ai Haibara?), yang dibesarkan dalam Organisasi Hitam dan merupakan mantan anggota dari organisasi itu bersama kakak perempuannya.[33] Nama aslinya adalah Shiho Miyano, seorang ilmuwan biologi dan merupakan pencipta APTX 4869. Dia meminum obat tersebut untuk bunuh diri setelah kakaknya dibunuh oleh orang yang sama dengan orang yang menyerang dan mengecilkan Shinichi, saat dia sedang merancanakan untuk keluar dari organisasi bersama dengan Shiho. Obat itu juga berefek sama padanya, dan juga kembali menjadi anak-anak. Dengan penampilannya yang seperti anak-anak, dia meninggalkan organisasi, dan kemudian Profesor Agasa menemukan dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Dia menjadi rekan Conan yang berharga. Dia melanjutkan penelitian penawar dari APTX 4869.
Conan kembali ke tubuh normal beberapa kali. Pertama kali saat episode 48-49 di mana ia berubah kebentuk normal unutk beberapa saat setelah meminum alkohol ketika ia demam. Dia kembali menjadi Conan setelah menyelesaikan kasus. Berikutnya pada episode 191- 193 (Bab 3-7 volume 26), di mana ia kembali ke bentuk normal dalam 2 hari setelah meminum prototipe penawar APTX 4896. Dia menyelesaikan 2 kasus, dan menikmati kencan yang tidak selesai dengan Ran di restoran di mana ayahnya melamar ibunya. Pada seri ke 647 to 654, Conan kembali ke bentuk normal pada saat membantu memecahkan kasus. Dia secara tidak sengaja meminum prototipe penawar APTX 4896, karena menggangap itu obat demam dan kembali menjadi Shinichi. Setelah kasus terpecahkan, waktunya telah habis dan ia bersembunyi di toilet dari teman-temannya. Ai memberikan penawar kedua, dan memberikan waktu 24 jam lagi menjadi Shinichi. Ai memperingatkan bahwa karena sistem imunitas, obat itu tidak akan bertahan 24 jam seperti sebelumnya. Pada akhirnya, Shinichi kembali menjadi Conan setelah 4 jam.
Shinichi Kudo (Conan Edogawa) mengidolakan Hide, pemain sepak bola dalam Detektif Conan, dan Ray Curtis, pemain sepak bola yang berasal dari Eropa.
Senin, 07 Maret 2011
TUHAN ku sangat mencintaiku
Ku rasa, ke indahan hidup itu berawal dari kemampuan kita untuk berbagi, memberi, menerima, memaafkan dan mengerti.
aku percaya, setiap yang terjadi adalah yang terindah pada hakekatnya, meski ada saatnya hal terburuk terjadi. tak ada yang tau bahwa aku orang paling beruntung di bumi ini, karna aku tak ingin mereka tau. yang mereka tau adalah takdir suramku, kisah sedih dan memilukan, serta derita yang bertubi-tubi, aku di cap sebagai orang yang tak beruntung dalam percintaan, karna aku adalah orang yang dengan kebodohan ku menerima semua kebohongan yang ada, tapi kalian tau, Aku sangat beruntung dari segi perlindungan TUHAN ku, dia sangat mencintai ku hingga tak dia biarkan aku berlarut dalam sebuah permainan jahat! sebuah lelucon kejam! SEDIH, aku sangat sedih waktu pertama di hadapkan oleh itu, tapi TUHANku tak pernah membiarkan aku terpuruk lama dalam kegelapan yang pekat, dia hadirkan berbagai pelita-pelita kecil yang memiliki sinar luar biasa terangnya.
TUHANku sangat mencintaiku, dia beri semua yang mungkin tak di dapatkan semua orang, dia suguhkan berbagai kepahitan agar aku belajar untuk mencari penawar manisnya, dia jatuhkan aku agar aku bisa belajar untuk bangkit, dia hadirkan seseorang yang merusak hatiku agar aku bisa belajar untuk menyusunnya, dia hadirkan sosok yang menyakitiku agar aku belajar untuk memaafkan karna dengan memaafkan kita akan lebih banyak mengerti, dia banting,aduk,remukkan aku agar aku bisa menjadi kuat, dia hadapkan aku dengan berjuta realita pilu agar aku tumbuh menjadi orang yang matang dalam memandang hidup, agar aku tidak berpikir pendek ketika aku terpuruk, agar aku bisa menjadi tangguh dan melindungi yang lemah, agar aku tak terlalu angkuh dengan apa yang aku punya, agar aku tak terlalu tinggi mengangkat muka dan dada ku di perjalanan dunia.
Betapa TUHANku sangat mencintaiku, TERIMA KASIH YA ALLAH :)
aku percaya, setiap yang terjadi adalah yang terindah pada hakekatnya, meski ada saatnya hal terburuk terjadi. tak ada yang tau bahwa aku orang paling beruntung di bumi ini, karna aku tak ingin mereka tau. yang mereka tau adalah takdir suramku, kisah sedih dan memilukan, serta derita yang bertubi-tubi, aku di cap sebagai orang yang tak beruntung dalam percintaan, karna aku adalah orang yang dengan kebodohan ku menerima semua kebohongan yang ada, tapi kalian tau, Aku sangat beruntung dari segi perlindungan TUHAN ku, dia sangat mencintai ku hingga tak dia biarkan aku berlarut dalam sebuah permainan jahat! sebuah lelucon kejam! SEDIH, aku sangat sedih waktu pertama di hadapkan oleh itu, tapi TUHANku tak pernah membiarkan aku terpuruk lama dalam kegelapan yang pekat, dia hadirkan berbagai pelita-pelita kecil yang memiliki sinar luar biasa terangnya.
TUHANku sangat mencintaiku, dia beri semua yang mungkin tak di dapatkan semua orang, dia suguhkan berbagai kepahitan agar aku belajar untuk mencari penawar manisnya, dia jatuhkan aku agar aku bisa belajar untuk bangkit, dia hadirkan seseorang yang merusak hatiku agar aku bisa belajar untuk menyusunnya, dia hadirkan sosok yang menyakitiku agar aku belajar untuk memaafkan karna dengan memaafkan kita akan lebih banyak mengerti, dia banting,aduk,remukkan aku agar aku bisa menjadi kuat, dia hadapkan aku dengan berjuta realita pilu agar aku tumbuh menjadi orang yang matang dalam memandang hidup, agar aku tidak berpikir pendek ketika aku terpuruk, agar aku bisa menjadi tangguh dan melindungi yang lemah, agar aku tak terlalu angkuh dengan apa yang aku punya, agar aku tak terlalu tinggi mengangkat muka dan dada ku di perjalanan dunia.
Betapa TUHANku sangat mencintaiku, TERIMA KASIH YA ALLAH :)
Langganan:
Postingan (Atom)