Aku menelan telaga cinta dari mata air yang kau ciptakan
Ketika dahaga memenuhi seluruh rongga tenggorokan ku
Kau suapkan setetes demi setetes, sejuk mengalir menyentuh tiap inci dindingnya
Setiap aliran membawa sengatan yang luar biasa dahsyatnya, menembus kesetiap pembuluh.
Tubuh ku bergetar. .
Ada detak yang kian kencang seolah akan merobohkan dan menembus dinding dada
Ada gelombang yang kian membuncah seolah mengalirkan badai yang melemahkan
Aku hilang keseimbangan hingga jatuh di dataran bidang itu, ada kenyamanan berbaring disana
Ada detak kehidupan yang kutemukan, bertedak dan terus berdetak. Semakin kencang dan semakin keras, memompa dengan cepat.
Ini yang pertama dalam hidupku matahari memeluk begitu erat,
mendekap dalam sinarnya dan mengalirkan kehangatan yang luar biasa
hingga aku bisa merasakan tiap hembus nafas yang di tiupkannya menyentuh kulitku.
Membelai lekuk muka ku , menyentuh tiap helai rambutku
Aku menggila. .
Aliran darah seolah membawa bara api, sekujur tubuh bergelora ikut membara
Bersemu merah gundukan gembung pipi yang melimpah tak sanggup menahan beban
Kau yang pertama mendarat disana, di gundukan gembung yang ku jaga dari segala bakteri
Ah. .aku takut dia akan mengempes. Aku takut akan ada bakteri-bakteri kecil hinggap dan menumbuhkan gundukan kecil terkutuk yang menyakitkan, tapi dia ingin selalu di kecup. Bagaimana ini?