Rabu, 11 Januari 2012

i'm nicole !!

Aku Nicole, Nicole geraldine. Aku mahasiswi fakultas hukum di Stanford university semester 5, aku hidup ditengah keluarga yang berpengaruh besar di California, daddy ku seorang pejabat pemerintahan di California, nama daddy ku Edmund Geraldine aku sangat bangga dengan daddy ku beliau adalah orang yang aku teladani, aku di kuliahkan di jurusan hukum atas kemauan daddy ku karna kami sama-sama orang yang sangat memperdulikan keadaan masyarakat yang tertindas hak kemanusiaannya. Tapi tidak setelah kejadian malam itu, saat daddy menerima tamu anehnya yang tentu saja dia sambut hangat. Akan tetapi aku sedikit curiga karna daddy tidak pernah membawa tamu-tamu sebelumnya ke ruang kerjanya akan tetapi tapi tamu malam itu daddy bawa ke ruang kerjanya. Aku terlalu lelah hari itu untuk memikirkan lagi apa yang daddy lakukan dengan tamunya, sehingga aku lebih memilih untuk menuju kamar ku saja untuk beristirahat. Kamarku dan ruang kerja daddy berada di koridor yang searah, ketika melewati ruang kerja daddy , Tanpa sengaja aku mendengar percakapan daddy dengan pria itu, “ Mr. Geraldine saya yakin anda pasti sangat ingin mengambil kembali kekuasaan anda yang telah mereka rampas, berapa anda berani membayar saya ?? ” ujar pria yang daddy panggil Mr. Kim, “ saya tidak yakin untuk melakukan hal tersebut, saya sudah pernah tertipu 3 kali Mr. Kim. Bagaimana menurut anda ?? ” ujar daddy, “Mr. Geraldine, anda tidak perlu ragu lagi. Masyarakat kita butuh pemimpin seperti anda, sumber daya yang kita miliki harus di kelola dengan baik dan itu hanya anda yang bisa melakukannya. Anda bisa mengambil kembali kedudukan anda Mr. Geraldine dan saya lah jalan keluar anda, anda bisa membayar saya karna tentu posisi saya tidak bisa anda ragukan lagi karna saya adalah ajudan gubernur saat ini saya akan memberi anda akses yang besar Mr. Geraldine dan tentu saja itu tidak lah dengan harga yang murah, hahaha anda mengertikan Mr. Geraldine ” rayu Mr. Kim, tanpa sempat daddy menjawab aku langsung menghampiri mereka dengan wajah garang “ pergi anda dari sini sekarang juga ! sebelum saya berbuat hal yang lebih tidak sopan lagi terhadap anda, apakah anda tidak malu dengan seragam dinas yang anda gunakan !?! saya lebih jijik melihat anda dari pada anjing bernanah, PERGI !! ” bentak ku, aku tidak peduli dengan wajah protes daddy, lelaki bedebah itu bangkit dari duduknya kemudian tersenyum simpul yang aku tak tau apa artinya yang jelas sangat menjijikkan, dia berhenti di sisi daddy “ anak perempuan anda tumbuh dengan baik Mr. Geraldine , anda tau nomor ponsel saya kan Mr. gelardine. ” bisiknya, kemudian menolehku “ selamat malam Mrs. Geraldine, anda cantik malam ini ” kemudian berlalu dengan senyum menjijikan yang ia miliki. Aku pergi meninggalkan daddy sendiri di ruang kerjanya, aku benar-benar marah pada daddy dan tidak akan memaafkannya jika dia benar-benar melakukan hal tersebut, aku membanting pintu kamar ku keras untuk meluapkan emosiku, aku tak peduli dengan keterkejutan ibu jane kepala pelayan rumah kami. Aku menghempaskan tubuhku di atas sofa, mencoba memejamkan mata untuk sejenak melupakan semua yang telah terjadi, aku benar-benar sangat ingin kehilangan semua ingatanku saat ini hingga semua gelap dan aku merasakan ketenangan.
***
Ternyata tidur benar-benar hal yang sangat ampuh untuk melupakan sesuatu, akan tetapi terbangun adalah hal yang sangat menakutkan karna terbangun sama halnya dengan memulai kembali semua hal yang sempat terhenti. Ketika aku buka mata ku, pagi sudah menjelang ku lihat sosok yang sudah tak asing lagi bagi ku, karna sejak mommy meninggal dia lah orang yang menjadi ibu sekaligus ayah untuk ku, daddy sudah duduk di kursi hiasku tepat di samping tempat tidur ku, aku ingin sekali memeluk daddy tapi aku masih kesal karna kejadian tadi malam. Aku menyandarkan diri di kepala sofa untuk membuat posisi duduk, daddy kemudian bergerak mendekatiku dan duduk di pinggir sofa. Daddy menarik nafas panjang sebelum memulai pembicaraan dan aku tetap tak menoleh sedikit pun kea rah daddy “Nicole, daddy tau kamu marah, tapi kamu sudah besar Nicole, kamu tentu sudah bisa membedakan mana yang namanya alibi politik dan mana yang namanya kejahatan politik, daddy tidak ingin kamu salah paham terhadap Mr. kim dia bukan orang jahat dia hanya ingin membantu daddy karna dia tau potensi yang daddy miliki ” aku masih tetap memilih diam seolah tak mendengar apa yang daddy bicarakan barusan, bagiku bagaimana pun daddy ingin menjelaskan tentang Mr. kim dia tetap penjahat pemerintah yang menyengsarakan masyarakat. “ come on dear, daddy tau kamu mendengar daddy, tapi pikiran mu sudah terkontaminasi dengan hal negative, is’nt as you imagine, you know me so well, right? ” jelas daddy “ but not now dad, aku bahkan sedang berpikir rahasia apa lagi yang daddy punya sekarang. Daddy bukan orang yang aku kenal dulu, sekarang daddy hidup dengan penuh rahasia, apa lagi yang tidak aku ketahui dad !?? apa lagi !? apa lagi kejahatan politik yang mereka tawarkan dan daddy ikuti ?! beritahu aku dad, beritahu aku. Ouw, pantas saja banyak rakyat yang tidak terjamin kesejahteraannya ternyata pemimpin mereka sedang asik dengan mainan yang sangat menakjubkan, jabatan ternyata menjadi sebuah kekuasaan yang membutakan. Bagaimana tidak yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin jatuh miskin, aku tidak ingin hidup dengan harta yang seharusnya milik rakyat dad, tidak !!”, “cukup Nicole ! kamu belum pantas untuk mengetahui tentang semua permainan politik yang terjadi di pemerintahan, kamu masih terlalu pagi untuk mengkritik semua ini, kamu masih terlalu kecil untuk mencernanya. semua melakukan itu Nicole, kamu masih terlalu kecil untuk menyadarinya. Daddy melakukan semua ini untuk kita, untuk kamu dan masa depan mu !” ujar daddy, “aku tidak percaya daddy akan mengatakan hal itu, aku bukan gadis 9 tahun yang bisa daddy akali, aku seorang mahasiswi hukum dad yang sedang menyelesaikan tingkat akhir gelar master ku, bukan gadis kecil lagi dad, apa daddy lupa ?? lalu untuk apa aku di kuliahkan di fakultas hukum dad ?? untuk apa daddy menyuruhku mempelajari hukum dengan baik dad ?? untuk apa ?? ” bentak ku, muka daddy memerah dan mata nya mulai berair “ tentu saja Nicole, kau adalah seorang mahasiswi hukum yang akan menyelesaikan studymu dan kau sudah besar, karna kau sudah besar daddy lupa bahwa tentu dengan tumbuhnya kau menjadi seorang anak yang dewasa kau sudah bisa melawan daddy, tentu saja dengan gelar doctor mu nanti daddy tak akan kau anggap apa-apa lagi, kau bahkan akan punya pasal-pasal yang kuat untuk membentak daddy.” Daddy menyeka air matanya yang mulai menetes kemudian berlalu pergi, hatiku teriris sekali ini pertama kalinya kami berbicara dengan nada yang cukup keras, aku dan daddy baru pertama kali ini melakukannya, ada penyesalan yang mendalam telah menyakiti hati daddy dengan ucapanku tapi aku hanya ingin mempertegas bahwa aku layak tau tentang semua ini dan ini bukan perbuatan yang baik karna tentu saja aku tidak ingin tersakiti karna mengetahui biaya kuliah ku ternyata uang rakyat yang seharusnya mereka gunakan untuk menyejahterakan kehidupan mereka tapi malah untuk kesejahteraanku, aku juga tidak ingin malu dengan diriku sendiri karna semua harta benda yang aku miliki ternyata di beli dengan uang rakyat, hahh aku bisa gila membayangkan semua inidan aku rasa daddy juga tau itu.
***
Pagi ini terasa berat untuk dilalui, pertengakaran dengan daddy benar-benar membuat suasana hati menjadi buruk, anak tangga pun terasa begitu banyak untuk di telusuri. Ku lirik sosok ibu jane yang sedang menata makanan di meja makan bersama beberapa pelayan lainnya, “ternyata daddy belum pergi” pikirku, ada rasa senang di hati ku pagi ini masih tetap bisa sarapan bersama daddy. “pagi, ibu jane” sapa ku sembari menarik kursi, “pagi non, ini sudah ibu siap kan sarapan untuk non Nicole.” Ibu jane memberikan sepotong roti bakar selai coklat kepada ku. “thanks ibu, daddy mana bu ? kenapa piring hanya ada satu ? ” Tanya ku setelah menyadari keganjalan yang terjadi, tampak wajah ibu jane sedikit berubah mendengar pertanyaan dari ku, “emm, daddy sudah pergi dari 15 menit yang lalu non, sepertinya ada kerjaan mendadak karna daddy tergesa-gesa sekali non” jawab ibu jane “apa daddy ada mengatakan sesuatu bu ? kemana daddy pergi ? ” ibu jane hanya menggeleng dengan wajah polosnya. Ibu jane adalah orang kepercayaan mommy dan daddy , dia telah bekerja menjadi kepala pelayan dirumah ku jauh sebelum aku di lahirkan tepatnya ketika setelah mommy dan daddy menikah, ibu jane telah menghabiskan separuh hidupnya di rumah ku.
Setelah selesai sarapan, aku membereskan bekas makan ku sendiri, aku tidak ingin memanggil ibu jane atau pelayan ku yang lain untuk membereskannya. Akui ingin pergi keluar hari untuk menghirup udara segar, entah mengapa rasanya hari ini California begitu indah terlihat dengan langit biru yang cerah di musim semi. Aku bermaksud untuk pamit kepada ibu jane, kulihat pintu kamar ibu jane sedikit terbuka dengan celah yang lumayan untuk melihat yang terjadi di dalamnya, terlihat ibu jane menangis dengan punggung membelakangi ku, dia seperti sedang memeluk sesuatu yang berbentuk seperti bingkai foto, aku bergerak mendekatinya dan ternyata dia sedang mendakap foto mommy, ibu jane terkejut ketika aku sentuh pundaknya, dia bergegas menyeka air matanya kemudian memeluk ku dengan sangat erat dan tangisnya kembali pecah. Tatapan ku tak luput dari ibu jane ketika dia bercerita, sesekali air mata ku menetes, ada semacam emosi yang ingin terluapkan, aku biarkan ibu jane berkali-kali tersedu-sedu di pangkuan ku, aku tidak bisa mempercayai apa yang ibu jane ceritakan tapi begitu lah adanya yang terjadi. Daddy, oh ya Daddy aku harus mencari daddy, aku harus menemukannya, aku harus menemukan daddy, aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. .
TO BE CONTINUE !!!